Kamis, 14 Januari 2016

TULISAN ISD 6

Serviks dan Kanker Serviks



Semua orang, laki-laki maupun perempuan terutama harus mengetahui bahwa penderita kanker serviks di Indonesia ter tinggi di dunia dengan minimnya kesadaran untuk mendeteksi sejak dini.
Mengapa perlu vaksinasi/ deteksi sejak dini? Setiap perempuan beresiko terkena kanker serviks. Vaksinasi dan deteksi dini di harapkan dapat memberikan perlindungan yang ideal untuk mencegah kanker serviks.
Serviks adalah bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama(vagina). Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada serviks. Setiap 1 jam diperkirakan 1 perempuan di Indonesia meninggal karena kanker serviks. Setiap perempuan beresiko terkena kanker serviks.

Penyebab kanker serviks

Kanker serviks disebabkan oleh Virus Human Papilloma(HPV) yang bersifat onkogenik(penyebab kanker). HPV tipe 16 dan 18 bersama-sama menyebabkan 71% kasus kanker serviks di dunia.

Perjalanan kanker serviks

Tidak ada gejala pada infeksi awal HPV, lesi pra-kanker dan stadium awal kanker serviks, hal ini mengakibatkan sebagian besar kasus kanker serviks terdiagnosis dalam keadaan terlambat(stadium lanjut).
Stadium lanjut kanker serviks akan menimbulkan:
1.      Pendarahan sesudah sanggama
2.      Pendarahan spontan antara periode masa menstruasi rutin
3.      Nyeri panggul
4.      Nyeri ketika berhubungan seksual

Pencegahan kanker serviks
    


   Premier

- Edukasi : mencari informasu dan bertanya pada dokter

- Vaksinasi
·         Untuk menginduksi tubuh membentuk antibody sehingga mencegah infeksi HPV ankogenik berkembang menjadi kanker serviks
·         Vaksinasi dapat diberikan pada remaja putrid dan perempuan dewasa
·         Vaksinasi dilakukan dalam 3 tahap pemberian yaitu: bulan ke 0, 1 atau 2 dan 6
·         Efek samping dari vaksinasi yang terjadi pada umumnya bersifat local, yaitu nyeri di tempat penyuntikan(lengan).

  Sekunder


Deteksi dini : dapat mendeteksi sel abnormal, lesi pra-kanker dan kanker serviks namun tidak dapat mencegah infeksi HPV

Tidak ada salahnya kita mengetahui hal ini sebelum terjadi pada ibu/istri/anak/ saudara perempuan kita. 

Sumber pembaca : 
- brosur tentang serviks dan kanker senviks
-http://www.suara.com/health/2015/04/28/202546/penderita-kanker-serviks-di-indonesia-tertinggi-di-dunia

Referensi brosur :
1.       National Cancer Institute. What you need to know about cervica cancer booklet, September 2008. Page 7.
2.       http://globacan.iarc.fr/;accessed on 15 july 2010.
3.       Castellsague X et al. Gynecal Oncol 2009; 115:S1 5-S23.
4.       Dunne EF et al. JAMA 2007;297:8130819.
5.       Wallboomers JH et al. J Pathol 1999; 190: 12-9.
6.       Munoz et al. Int J Cancer 2001; III:278-85.treatment and prevention of cervical cancer in Khayalitsha, South Africa.
7.       Lynch K. The Womb People. Detection,
8.       http://www.inasgo.com/webrscm/Laporan/Staging Cervix.aspx(accessed on 3rd Aug 2010).
9.       Andrijono. Kanker SErviks Edisi 2010. Divisi Onkologi. Dept Obstetri-Ginekologi FKUI, Jakarta. Balai Penerbit FKUI: 2010: 117-120.
10.   Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI): Buku Pedoman Imunisasi di Indonesia, Edisi III, Jakarta:2008.
11.   Sankaranarayanan et al Int J Gynaecol Obstet 2005; 89 Suppl 2: S4-S12.
12.   Goldie SJ et al. Protected clinical benefits and cost-effectivesness of a human Papilomavirus16/18 Vaccine, Journal of National Cancer Institute 2004: 96: 604-615.
13.   Harper et al. Lancet 2004; 364:1757-65.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar