Semua orang, laki-laki maupun perempuan terutama harus mengetahui bahwa penderita kanker serviks di Indonesia ter tinggi di dunia dengan minimnya kesadaran untuk mendeteksi sejak dini.
Mengapa perlu vaksinasi/ deteksi sejak dini? Setiap
perempuan beresiko terkena kanker serviks. Vaksinasi dan deteksi dini di
harapkan dapat memberikan perlindungan yang ideal untuk mencegah kanker
serviks.
Serviks adalah bagian terendah
dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama(vagina). Kanker serviks
adalah keganasan yang terjadi pada serviks. Setiap 1 jam diperkirakan 1
perempuan di Indonesia meninggal karena kanker serviks. Setiap perempuan
beresiko terkena kanker serviks.
Penyebab kanker serviks
Kanker serviks disebabkan oleh
Virus Human Papilloma(HPV) yang
bersifat onkogenik(penyebab kanker). HPV tipe 16 dan 18 bersama-sama
menyebabkan 71% kasus kanker serviks di dunia.
Perjalanan kanker serviks
Tidak ada gejala pada infeksi
awal HPV, lesi pra-kanker dan stadium awal kanker serviks, hal ini mengakibatkan
sebagian besar kasus kanker serviks terdiagnosis dalam keadaan
terlambat(stadium lanjut).
Stadium lanjut kanker serviks
akan menimbulkan:
1.
Pendarahan
sesudah sanggama
2.
Pendarahan
spontan antara periode masa menstruasi rutin
3.
Nyeri
panggul
4.
Nyeri
ketika berhubungan seksual
Pencegahan kanker serviks
Premier
- Edukasi : mencari informasu dan
bertanya pada dokter
- Vaksinasi
·
Untuk
menginduksi tubuh membentuk antibody sehingga mencegah infeksi HPV ankogenik
berkembang menjadi kanker serviks
·
Vaksinasi
dapat diberikan pada remaja putrid dan perempuan dewasa
·
Vaksinasi
dilakukan dalam 3 tahap pemberian yaitu: bulan ke 0, 1 atau 2 dan 6
·
Efek
samping dari vaksinasi yang terjadi pada umumnya bersifat local, yaitu nyeri di
tempat penyuntikan(lengan).
Sekunder
Deteksi dini : dapat mendeteksi
sel abnormal, lesi pra-kanker dan kanker serviks namun tidak dapat mencegah infeksi HPV
Tidak ada salahnya kita mengetahui hal ini sebelum terjadi pada ibu/istri/anak/ saudara perempuan kita.
Sumber pembaca :
- brosur tentang serviks
dan kanker senviks
-http://www.suara.com/health/2015/04/28/202546/penderita-kanker-serviks-di-indonesia-tertinggi-di-dunia
Referensi brosur :
1.
National Cancer Institute. What you need to know
about cervica cancer booklet, September 2008. Page 7.
2.
http://globacan.iarc.fr/;accessed
on 15 july 2010.
3.
Castellsague X et al. Gynecal Oncol 2009; 115:S1
5-S23.
4.
Dunne EF et al. JAMA 2007;297:8130819.
5.
Wallboomers JH et al. J Pathol 1999; 190: 12-9.
6.
Munoz et al. Int J Cancer 2001; III:278-85.treatment
and prevention of cervical cancer in Khayalitsha, South Africa.
7.
Lynch K. The Womb People. Detection,
9.
Andrijono. Kanker SErviks Edisi 2010. Divisi
Onkologi. Dept Obstetri-Ginekologi FKUI, Jakarta. Balai Penerbit FKUI: 2010:
117-120.
10.
Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI): Buku Pedoman
Imunisasi di Indonesia, Edisi III, Jakarta:2008.
11.
Sankaranarayanan et al Int J Gynaecol Obstet
2005; 89 Suppl 2: S4-S12.
12.
Goldie SJ et al. Protected clinical benefits and
cost-effectivesness of a human Papilomavirus16/18 Vaccine, Journal of National
Cancer Institute 2004: 96: 604-615.
13.
Harper et al. Lancet 2004; 364:1757-65.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar